Rabu, 29 Maret 2017

MAKALAH STRUKTUR ANAOTOMI NUAH



MAKALAH ANOTOMI TUMBUHAN
 STRUKTUR ANOTOMI BUAH




DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
METHA AFRICAHYUNI
ERMA SULENDRI
SANDIA BASTIAN
HENDRIK GALATAMA
DOSEN PEMBIMBING :
EMAYULIA SASTRIA, M.Pd

JURUSAN TARBIYAH PRODI BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
T.A 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Struktur Anotomi Buah”.
Shalawat beriring salam semoga terlimpahkan kepada Muhammad SAW, keluarga dan sahabat – sahabat, dan semoga syafa’at-Nya selalu menyertai kehidupan ini. Makalah ini berisi pendapat – pendapat mengenai Arti Pendidikan dan Tujuan Pendidikan di Indonesia menurut para ahli dan beberapa sumber lainnya.
Setitik harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna. Kami menyadari keterbatasan yang kami miliki. Untuk itu, kami mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.


Bunga Tanjung, 01 Desember 2016
Penyusun ,


Kelompok  4










DAFTAR ISI
             
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB 1   PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.    Latar Belakang .................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C.     Tujuan Penulisan................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A.    Pengertian Buah .................................................................................. 3
B.     Perkembangan Buah ............................................................................ 4
C.     Struktur Anotomi dan Morfologi Buah Dikotil dan Monokotil........... 6
D.    Contoh Struktur Anotomi Buah........................................................... 6
E.     Struktur Anotomi Buah Kering............................................................ 8
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 9
A.    Kesimpulan .......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Buah merupakan perkembangan dinding bakal buah dan terkadang juga bagian-bagian bunga lainnya. Buah trdiri atas kulit buah, daging buah dan biji. Pembentukan buah setelah peristiwa fertilisasi (pembuahan). Dinding ovarium akan menjadi dinding buah dan bakal buah akan menjadi buah.
Setelah terjadi pembuahan, bakal buah akan menjadi buah. Namun ada pula peristiwa pembentukan buah yang tidak didahului dengan pembuahan. Peristiwa ini disebutpartenokarpi pada dasarnya jaringan penyusun buah berasal dari perkembangan jaringan penyusun bakal buah. Seharusnya dinakan kulit buah (perikarpium) adalah perkembangan dari dinding ovarium, tetapi pada prakteknya kadang-kadang kulit buah tidak hanya berasal dari dinding ovarium saja. Buah semu tidak dibentuk dari baal buah saja tetapi mungkin dari bunga lain.
Secara normal perkembangn buah terjadi setelah pembuahan. Bakal buah meluas kearah plassenta da ovarium. Bertambahnya ukuran buah disebabkan oleh adanya dua proses, yaitu pembelahan (sel yang diawali dengan pembesaran, sebelum pembelahan mitosis) dan pembesaran sel selanjutnya. Biasanya awal terjdinya pembesaran sel tergantung pada pembelahan sel, dan dimulai sebelum antesis, kemudian berlanjut sampai buah nyata. Tingkat ini kemudian secara berangsur diganti dengan perkembangan sel dan diikuti oleh pertumbuhan memanjang.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertin buah ?
2.      Bagaimana perkembangan buah ?
3.      Bagaimana struktur anotomi dan morfologi buah dikotil dan monokotil ?
4.      Jelaskan contoh anotomi buah ?
5.      Jelaskan struktur anotomi buah kering ?
C.     Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui apa pengertian dari buah
2.      Mengetahui bagaimana perkembangan buah
3.      Mengetahui struktur anotomi dan morfologi buah dikotil dan monokotil
4.      Mengetahui contoh anotomi buah
5.      Mengetahui struktur anotomi buah kering















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Buah
Buah adalah bakal buah masak (kumpulan bakal buah) dengan isinya, bersama-sama dengan setiap bagian lain yang berdekatan yang dapat luruh membentuk buah. Karena buah hanya berasal dari bagian-bagian bunga, maka pembentukannya terbatas pada tumbuhan bunga saja.
Peristiwa pembuantan menyebabkan bakal buah berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. Zigot yang terdapat dalam bijipun berkembang menjadi embrio (lembaga), bakal buah tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut pericarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu dan drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dank eras (pada buah geluk tau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen), dan putik (pistilum) akan gugur atau bias jadi bertahan sebagian hingga buah terbentuk. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
Paa saat yang sama bunga mengalami perubahan yng menyebabkan perkembangan bakal buah menjadi buah. Perhiasan bunga dan benang sari biasanya layu, lalu gugur dan kemudian setelah polinasi tangkai putik (stilus) mongering. Namun bakal buah bertambah besar dan mengalami berbagai modifikasi histology yang menyebabkan berbagai jaringan berubah bentuk selnya. Beberapa atau seluruh modifikasi dapat berperan dalam menghasilkan mekanisme untuk penyebaran biji. Jika diikuti perkembangannya, buah terdiri dari bakal buah yang telah dewasa.
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai pericarp (pericarpium). Pericarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang dibagin luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium), yang didalam disebut dinding dalam atau endocarp (endocarpium), serta lapisan tengah (bias beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium). Pada sebagian buah, khusunya buah tunggalyang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benang sari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu disebut buah semu.
Buah juga dapat berkembang tampa pembuahan dan tampa perkembangan biji. Peristiwa itu disebut pertenokarpi dan banyak ditemukan terutama pada spesies yang berbiji banyak, seperti pisang, semangka, nanas dan tomat. Partenokarpi dapat terjadi tana polinasi seperti jeruk, labu, dan tomat, atau memerlukan rangsangan polinasi seperti anggrek. Buah yang berbiji dapat pula diakibatkan oleh gugurnya embrio, namun terjadinya buah seperti itu tidak digolongkan ke dalam partenokarpi karena terjadi pembuahan disini.
Bil ditinjau secara teliti, buah adalah bakal buah yang telah dewasa. Definisi yang lebih luas adalah dengan menganggap buah sebagai turunan dari genesium dan jaringan diluar karpel yang turut serta dan bersatu dalam buah yang akhirnya dibentuk. Contoh jaringan tambahan seperti itu adalah resertakulum pada sirsak (annona muricata) dan arbei (fragaria). Periant pada nangka (artocarpus integra) dan murbei (morus alba).
B.     Perkembangan Buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isiya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, dimana terjadipersatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut pericarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk uatau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen) dan putik (pistillum)akan gugur atau bias jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga iji menjadi masak. Pada sebagian buah berbji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
Kulit buah ada yang dua lapis dan ada yang tiga lapis. Kulit buah terdiri dari 2 lapis meliputi eksokarpium dan endokarpium sedang yang tiga lapis meliputi eksokarpium,mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium berbatasan dengan kulit biji. Eksokarpium dapat satu lapis atau lebih. Buah tertentu memiliki endokarpium yang terdiri dari sel batu. Daging buah yang kita makan sehari-hari sebenarnya mesokarpium.
Pada bagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, mahkota, kelopak, ataubenang sari) bersatu dengan bakal buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu.
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:
1.      Buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.contohnya adalah alpukat (Persea americana)
2.      Buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buak tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang Nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona muricata)
3.      Buah majemuk, yakni jika buah terbentuk ari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas comusus), bunga matahari (Helianthus annus)

C.     Struktur anotomi dan morfologi buah dikotil dan monokotil
Description: https://nayundasemli.files.wordpress.com/2013/12/preview_html_b6cd301.png
1.      Struktur Morfologi Buah

a.       Monokotil : Keras, licin, bulat, dan mempunyai warna hijau & kuning. Contoh, buah kelapa.
b.      Dikotil : Tidak keras, licin, lonjong, dan mempunyai warna hijau & kuning. Contoh, buah mangga.
2.      Struktur Anatomi Buah
a.       Monokotil : Epikarp, mesocarp, dan endokarp.
b.      Dikotil : Epikarp, mesocarp, dan endokarp.

      
Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
1)    Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
2)    Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
3)    Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan).
Tahukah kamu bagaimana cara buah membantu pemencaran tumbuhan ? Banyak buah yang bergizi, berwarna menarik, atau berbau harum. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian burung dan mamalia untuk memakan buahnya. Bijinya yang keras tidak ikut tercerna dan akan keluar bersama feses (kotoran). Jika biji yang keluar bersama kotoran tersebut jatuh di tempat yang sesuai, biji akan tumbuh dan berkembang menjadi individual yang baru. Jadi, selain berfungsi menyimpan cadangan makanan, buah juga berfungsi membantu pemencaran/ penyebaran tumbuhan.
D.    Contoh struktur anotomi buah
1.      Struktur anotomi perikarpium
Buah terbentuk setelah terjadi peristiwa pembuahan. Dinding ovarium akan berkembang menjadi dinding buah. Buah memiliki daging yang terdiri dari dua lapis atau tiga lapis. Dinding buah dinamakan eksokarpium dan didalamnya disebut endo karpium. Buah yang memiliki tiga lapis dinding, bagian terluar disebut eksokarpium, bagian tengah dinamakan mesokarpium, dan bagian terdalam disebut endokarpium.
Eksokarpium biasanya terdiri dari satu lapis sel dengan susunan rapat da nada yang memiliki kutikula seperti epidermis. Mesokarpium terdiri dari beberapa lapis jaringan perinkimatis yang didalamnya dapat ditemukan berkas pengangkut, idioblas, minyak, amilum, lender, dan Kristal kalium oksalat. Endokarpium biasanya teriri dari satu lapis sel yang berkembang dari epidermis dalam daun buah. Eksokarpium dan endokarpium buah yang masak terdiri dari satu lapis epidermis atau beberapalapis sel yang masing-masing dapat dibedakan dengan jelas dengan mesokarpium. Jaringan yang menyusun perikarpium saling berlekatan sehingga tidak dapat dipisahkan satu persatu. Eksokarpium beberapa tanaman memiliki stomata, misalnya eksokarpium Cucurbita pepo. Eksokarpium Lycopersicon esculentum dan Capsicum sp. Tidak ditemukan stomata.
Perikarpium buah berdaging, seperti Lycopersicon esculentum terdiri dari peri karpium yang didalam terdapat jaringan yang merupakan perkembangan plasenta yang dilekati banyak biji, eksokarpium terdiri dari satu lapis epidermis dan diikuti oleh 3-4 lapis sel kolenkema. Sel epidermis berukuran besar dan tidak memiliki stomata. Mesokarpium terdiri dari sel-sel berdinding tipis dan memiliki banyak ruang antar sel.
2.      Struktur anotomi buah buni
Buah buni memiliki perikarpium yang tebal dan berair. Perikarpium berdiferensiasi menjadi eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Eksokarpium dapat mengandung pigmen mesokarpium terdiri dari sel-sel parenkema yang berlapis-lapis dan kebanyakan dapat dimakan, endokarpium merupakan lapisan yang tipis atau keras.
Didalam buah terdapat satu atau banyak biji. Contoh buah buni diantaranya Lycopersicon esculentum merupakan buah tunggal dengan satu ruang, didalam terdapat banyak biji. Perikarpium mengandung pigmen kromoplas. Plasenta terletak ditengah ruang buah. Buah carica papaya dibentuk dari lima karpelum yang saling berlekatan dibagian tepi sehingga terbentuk satu ruang buah. Plasenta terletak dibagian luar daun buah.
Contoh buah berdaging misalnya pala, dan belimbing manis. Struktur anotomi perikarpium buah berdaging memiliki jaringan parenkimatis yang tebal dibagian mesokarpium atau endokarpiumnya.
a.       Pala (Myristica fragrans)
      Buah pala merupakan buah tunggal dengan satu ruang yang berisi satu biji. Epidermis tersusun dari dua lapis yang berbentuk pipih berwarna coklat dan berkutikula. Lapisan epidermis merupakan lapisan eksokarpium buah pala. Mesokarpium terdiri dari jaringan parenkima yang berlapis-lapis dengan bentuk sel isodiametris, di dalamnya ditemukan kelompok-kelompok brakhisklereida dengan bentuk bulat dan noktah yang bercabang-cabang. Berkas pengangkut yang bertipe kolateral ditemukan di bagian tengah mesokarpium. Di dalam mesokarpium juga ditemukan sel-sel minyak yang berbentuk bulat dikelilingi oleh sel khusus yang tidak sama dengan sel-sel parenkima di sekitarnya.
b.      Cabe Rawit (Capsicum fruetecens)
Perikarpium buah cabe rawit terdiri dari lapisan eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Lapisan eksokarpium berupa jaringan epidermis yang tersusun rapat. Lapisan mesokarpium disusun oleh jaringan parenkimatis. Di dalam jaringan parenkimatis tersebar berkas pengangkut. Sel-sel raksasa (Giant Cell) ditemukan di bagian paling dalam dari mesokarpium. Endokarpium terdiri dari sel epidermis dalam yang berbatasan langsung dengan sel raksasa dan ruang ovarium. Buah cabe rawit memiliki dua ruangan yang dibentuk dari sekat sempurna pada ruang buah.
c.       Belimbing Manis (Averrhoa carambola)
Buah belimbing manis memiliki perikarpium yang terdiri dari dua bagian yang meliputi eksokarpium dan endokarpium. Eksokarpium terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk isodiametris. Lapisan terluar dari kulit buah belimbing yang sangat muda memiliki trikoma glanduler yang terdiri dari satu deret dengan tiga sel tangkai yang berbentuk segiempat dengan satu sel kepala yang berbentuk bulat dan mengandung sekret yang berwarna kuning. Sel kepala trikoma glanduler memilki lapisan kutikula. Trikoma non glanduler juga ditemukan pada lapisan terluar dari eksokarpium. Trikoma non glanduler terdiri dari satu deret sel dengan jumlah dua sampai tiga sel yang berujung runcing. Trikoma-trikoma tersebut gugur saat buah masak.
Endokarpium disusun oleh jaringan parenkimatis yang berlapis-lapis. Di dalam jaringan parenkima ditemukan berkas pengangkut. Parenkima yang menyusun endokarpium banyak mengandung ruang antarsel yang luas. Ruangan yang terbentuk dari perikarpium sangat sempit.
d.      Buah Pepo pada Tumbuhan Cucurbitaceae
Buah berkembang dari bagian bawah bakal buah bersama dengan jaringan di luar bakal buah, karena itu dinding buah tersusun dari perikarp dan jaringan di luar bakal buah, tidak ada jaringan pembatas antara kedua jaringan tersebut. Struktur dinding buahnya padat, dibawah epidermis luar terdapat lapisan kolenkimatis. Daerah selanjutnya tersusun atas jaringan parenkima yang sebagian dari parenkima ini mengandung kloroplas, di daerah ini pada beberapa marga terdapat lapisan sklereida yang bersambung atau terpisah. Daerah ketiga terdiri atas parenkima berdaging. Berkas vaskular terletak dibagian berdaging pada dinding buah. Epidermis dalam yang menggantung biji pada banyak spesies berupa membran tipis yang transparan.
e.       Buah Batu (misalnya Prunus)
Buah batu adalah buah berdaging dari bakal buah yang menumapang, dan ditandai dengan endocarp berbatu, mesokarp berdaging, dan eksokarp yang relatif tipis tersusun dari epidermis  dan kolenkima subepidermis. Berkas vaskular terdapat di bagian yang berdaging dan endokarp berbatu. Epidermis dalam membentuk lapisan sklereida memangajng vertikal berlapis, daerah sebelah luarnya ialah lapisan sklereida memanjang secara tangensial berlapis, dan dua sampai empat lapis lebih luar lagi berdiferensiasi menjadi sklereida yang isodiametris.
f.       Buah Pyrus (misalnya apel)
Buah Pyrus merupakan buah berdaging dari bakal buah tenggelam dan bagian-bagian di luar bakal buah membentuk bagian pokok yang berdaging pada dinding buah. Sebagian besar daging buah dari buah apel tersusun atas jaringan parenkima. Perikarp tersusun dari eksokarp parenkimatis berdaging, bercampur dengan parenkim luar bakal buah, dan endokarp tersusun dari sklereida. Epidermis luar mengandung antosianin dan flobalen yang memberikan warna khas kulit beberapa varietas apel.

E.     Struktur anotomi buah kering
Buah kering contohnya buah adas (Foeniculum vulgare), ketumbar (Coriandrum sativum), padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), pulutan (Urena lobata), lada hitam (Piper nigrum), dan lain sebagainya. Buah adas dikatakan  sebagai cremokarpyang tersusun dari dua merikarp yang menempel pada karpofor yang terdapat ditengah buah. Karpofor merupakan sumbu yang terdapat ditengah-tengah buah.
1.      Struktur anotomi dinding sel buah kering dapat pecah
Dinding buah pecah umumnya terdapat pada buah yang berbiji banyak. Eksokarp mungkin hanya terdiri atas epidermis saja atau epidermis dan lapisan subepidermis, keduanya tersusun dari sel-sel berdinding tebal. Mesokarp biasanya perenkimatis dan berdinding tipis, sedangkan endocarp biasanya terdiri atas beberapa deret sel yang berdinding tebal.
2.      Struktur anotomi dinding sel buah kering yang tidak dapat pecah
Buah tidak pecah biasanya hasil dari bakal buah yang hanya satu biji yang berkembang, meskupun mungkin ada yang lebih dari satu bakal biji. Pericarp buah tidak pecah sering mempunyai struktur yang mirip engan kulit biji. Kulit biji yang sebenarnya pada buah yang demikian inimelebur dengan pericarp.



















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Buah adalah bakal buah masak (kumpulan bakal buah) dengan isinya, bersama-sama dengan setiap bagian lain yang berdekatan yang dapat luruh membentuk buah. Karena buah hanya berasal dari bagian-bagian bunga, maka pembentukannya terbatas pada tumbuhan bunga saja.
Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun tas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih muda belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endocarp.
Buah kering contohnya buah adas (Foeniculum vulgare), ketumbar (Coriandrum sativum), padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), pulutan (Urena lobata), lada hitam (Piper nigrum), dan lain sebagainya. Buah adas dikatakan  sebagai cremokarpyang tersusun dari dua merikarp yang menempel pada karpofor yang terdapat ditengah buah. Karpofor merupakan sumbu yang terdapat ditengah-tengah buah.







DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Estiti. B. 1995. Anotomi Tumbuhan. Bandung : ITB
Tjitrosomo, Siti Sutarmi. 1983. Botani Umum. Bandung : Angkasa








Tidak ada komentar:

Posting Komentar