MAKALAH
DASAR-DASAR MIPA
“METODE-METODE MENGAJAR”
DISUSUN
OLEH : KELOMPOK 4
METHA
AFRICAHYUNI
LATIFA
MULYA
SANDIA
BASTIAN
YOANDA
H. ASSIDIQQI
DOSEN
PEMBIMBING :
DEWI
SARTIKA S.Pd,M.Si
JURUSAN
TARBIYAH PRODI BIOLOGI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
T.A
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Metode-metode
mengajar”.
Shalawat beriring salam semoga terlimpahkan kepada Muhammad SAW, keluarga dan sahabat
– sahabat, dan semoga syafa’at-Nya selalu menyertai kehidupan ini. Makalah ini
berisi pendapat – pendapat mengenai Arti Pendidikan dan Tujuan Pendidikan di
Indonesia menurut para ahli dan beberapa sumber lainnya.
Setitik harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa
menjadi wacana yang berguna. Kami menyadari keterbatasan yang kami miliki.
Untuk itu, kami mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Bunga Tanjung,
01 Desember 2016
Penyusun ,
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... v
A.
Latar Belakang .............................................................................................. vi
B.
Rumusan Masalah ......................................................................................... v
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 1
A.
Pengertian Metodologi Pembelajaran ........................................................... 1
B.
Macam-macam Metode Pembelajaran .......................................................... 1
1.
Metode Diskusi
...................................................................................... 3
2.
Metode Demonstrasi
.............................................................................. 4
3.
Matode Ceramah .................................................................................... 5
4.
Metode Eksperimen
................................................................................ 7
5.
Metode Sosiodrama
................................................................................ 8
6.
Metode Resitasi ............................................................................. ........ 9
7.
Metode Problem Solving
............................................................... ........ 10
8.
Metode Latihan Keterampilan ....................................................... ........ 11
9.
Metode Tanya Jawab ..................................................................... ........ 12
C.
Dampak yang ditimbulkan dengan metode mengajar
BAB III PENUTUP
................................................................................................ 19
A.
Kesimpulan ................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah
satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya tuntutan kepada
setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya
mengajar. Dengan kata lain, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi
mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar jika, guru paling tidak memiliki
pemahaman dan penerapan secara taktis berbagai model dan metode belajar
mengajar serta hubungannya dengan belajar disamping kemampuan-kemampuan lain
yang menunjang.
Guru
merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar. Proses belajar
mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan
siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasia edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu.
Untuk
menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru merupakan
jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan
seorang guru.
Di
dalam proses belajar mengajar,guru harus memiliki strategi,agar siswa dapat
belajar secara aktif dan efesien,mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah
satu langkah-langkah untuk memiliki strategi ialah harus memiliki teknik-teknik
dan penyajian atau biasa disebut metode mengajar.
Teknik
penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain ialah sebagai teknik
penyajian yang dikuasai guru mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada
siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat di tangkap,dipahami dan
digunakan oleh siswa dengan baik. Di dalam kenyataan cara atau metode
mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi
atau massage lisan kepada siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan
siswa dalam menguasai pengetahuan,keterampilan atau sikap.
Metodologi
mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena
keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara/mengajar
gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan tekun,
rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan
terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan
santunnya, motorik dan gaya hidupnya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
penulis memberikan batasan/rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana metode mengajar?
2.
Bagaimana macam-macam metode dalam pengajaran?
3.
Bagaimana dampak yang ditimbulkan dengan metode
mengajar?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metode Pembelajaran
Metode
menurut Djamaludin dan Abdullah Aly dalam kapita selekta Pendidikan Islam,
(1999:144) berasal dari kata meta melalui, dan hodos jalan. Jadi metode adalah
jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut depag
RI dalam buku metodologi pendidikan agama islam (2001:19) metode berarti cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditntukan. Menurut WJS. Poerwadarminta dalam kamus besar bahasa
indonesia, (1999:767) metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik
untuk mencapai suatu maksud.
Sedangkan
pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar,
yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana
perubahan itu dengan mendapat kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang
relatif lama dan karena adanya usaha.
Jadi
dapat disimpulkan metode pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan oleh
seorang guru untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa, atau metode
pemblajaran juga di definisikan sebagai cara-cara untuk melakukan aktivitas
yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta
didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses
belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
B.
Macam-Macam Metode Pembelajaran
Metode
pembelajaran sangat beraneka ragam. dengan mempertim-bangkan apakah metode
tersebut cocok atau tidak untuk mengajarkan materi pembelajaran tersebut, guru
dapat memilih metode pembelajaran yang efektif untuk mengantarkan siswa
mencapai tujuan.
Metode
pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya
memperoleh kemampuan hasil belajar. Untuk
melaksanakan proses pembelajaran suatu materi pembelajaran perlu difikirkan
metode pembelajaran yang tepat. Ketepatan (efektifitas) penggunaan metode
pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa
pertimbangan dalam memilih metode dalah sebagai berikut, yaitu :
1.
Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran
Metode pembelajaran adalah adalah alat untuk
mencapai tujuan, maka tujuan itu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas
sebelum menentukan atau memilih metode pembelajaran.
2.
Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi
pembelajaran
Materi pembelajaran dari masing-masing mata
pelajaran tentu saja berbeda-beda. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang
digunakan harus sesuai dengan sifat materi pembelajaran tersebut.
3.
Kesesuaian metode pembelajaran dengan kemampuan
guru
Seoang guru dituntut untuk menguasai semua
metode pembelajaran. Namun pada saat-saat tertentu kemampuan guru terbatas.
Oleh karena itu, guru dituntut pula cerdik mensiasatinya dengan menggunakan
metode yang sesuai dengan kemampuannya.
4.
Kesesuaian metode pembelajaran dengan kondisi
siswa
Kondisi siswa berhubunan dengan usia, latar
belakang kehidupan, keadaan tubuh, atau tingkat kemampuan berfikir.
5.
Kesesuaian metode pembelajaran dengan sumber
dan fasilitas tertentu
Sumber dan fasilitas yang tersedia disuatu
sekolah tentu saja berbeda-beda dari segi kualitas dan kuantitas. Sekolah yang
sumber dan fasilitasnya lengkap, maka akan mudah menentukan metode apapun yang
akan digunakan dalam pembelajaran. Namun bagi sekolah yang sumber dan
fasilitasnya kurang lengkap, maka metode yang tepat untuk digunakan hedaknya
menyesuaikan dengan keadaan.
6.
Kesesuaian metode pembelajaran dengan situasi
dan kondisi belajar mengajar
Situasi kondisi ini bisa berkaitan dengan
tempat dimana pembelajaran itu dilaksanakan, situasi kondisi ini berkaitan pula
dengan jenis lembaga pendidikan/sekolah.
7.
Kesesuaian metode pembelajaran dengan waktu
yang tersedia
Penggunaan waktu untuk masing-masing metode
pembelajaran dalam membahas suatu materi pembelajaran tentu berbeda-beda.
8.
Kesesuaian metode pembelajaran dengan tenpat
belajar
Kegunaan metode pembelajaran perlu menentukan
tempat dimana kegiatan itu dilakukan, apakah di ruang kelas, di ruang
demonstras, di laboratorium, atau diluar kelas dalam studi lapangan.
Secara
umum penerapan metode pembelajaran meliputi empat kegiatan utama, yaitu
kegiatan awal yang bersifat orientasi, kegiatan inti dalam proses pembelajaran,
penguatan dan umpan balik serta penilaian. Beberapa contoh metode pembelajaran
di bawah ini adalah metode-metode yang biasanya digunakan oleh para guru selama
ini. Diantaranya:
1.
Metode Diskusi (discussion Method)
Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem
Solving) (Muhibbin Syah,2000). Kadang-kadang metode ini disebut diskusi
kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized
recitation).
Metode diskusi dalam belajar memiliki
langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Guru mengemukakan masalah yang akan
didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahan.
b.
Dengan pimpinan guru, siswa membentuk kelompok
diskusi, memilih pemimpin diskusi, sekretaris/pencatat, pelapor dan sebagainya
(bila perlu), mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan sebagainya.
c.
Para siswa berdiskusi dikelompoknya
masing-masing sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain
untuk menjaga dan emberi dorongan agar diskusi dapat berjalan lancar.
d.
Kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil
diskusinya hisil-hasil diskusiditanggapi oleh semua siswa.
e.
Para siswa mencatat hasil diskusi tersebut, dan
guru mengum-pulkan hasil diskusi untuk fail kelas.
Metode diskusi
memiliki berbagai kelebihan sebagai berikut :
a.
Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat
dipcahkan dengan berbagai jalan.
b.
Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi
mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik.
c.
Membiasakan anak didik mendengarkan pendapat
orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan sikp toleransi.
Ada beberapa kelemahan metode diskusi yaitu :
a.
Tidak dapat digunakan dalam kelompok yang besar
b.
Peserta diskusi mendapat informasi yang
terbatas
c.
Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka
berbicara.
2.
Metode Demonstrasi (Demontrasi Method)
Yang dimaksud dengan metode demontrasi adalah
metode menga-jar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secra langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Muhibbin Syah (2000). Definisi yang mirip menyatakan bahwa metode demontrasi
adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu yang proses atau cara
suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah,
(2000).
Adapun manfaat
dari metode demontrasi diantaranya, adalah
:
a.
Menarik perhatian siswa agar lebih terfokus
b.
Proses belajar siswa lebih terarah pada materi
yang sedang dipelajari
c.
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran
lebih melekat dalam diri siswa
(Daradjat, 1985)
Ada beberapa
kelebihan metode demontrasi, yaitu :
a.
Membantu anak didik memahami dengan jelas
jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
b.
Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
c.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil
ceramah dapat diperbaiki memalui pengamatan dan contoh konkret, dengan
menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan
metode demonstrasi sebagai berikut :
a.
Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas
benda yang akan dipertunjukkan.
b.
Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c.
Sukar dimengerti bila didemonstrasikan leh
guruh yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah,
2000).
Langkah –
langkah dalam melakukan demonstrasi adalah sebgai berikut :
a.
Mengatur tata ruang yang memungkinkan seluruh
siswa dapat memperhatikan pelaksanaan demonstrasi.
b.
Menetapkan yang dilakukan selama pelaksanaan.
c.
Mempersiapkan semua yang dibutuhkan.
d.
Memeriksa apakah semua alat itu dalam keadaan
berfungsih atau tidak.
e.
Menetapan langkah pelaksanaan agar efisien.
3.
Metode ceramah
Metode ceramah dapat dipandang sebagai suatu
cara penyampaian pelajaran dengan melalui penuturan. Metode ceramah ini
termasuk klasik. Namun penggunaanya sangat populer.banyak guru memanfaat-kan
metode ceramah dalam mengajar. Oleh karena pelaksanaanya sangat sederhana.
Sebagai suatu sistem penyampaian metode ceramah
seringkali dilaku-kan tidak berdiri sendiri. Ceramah yang baik harus
divariasikan dengan metode-metode pembelajaran lain.
Langkah-langkah pelaksanaan metode ceramah
diantaranya sebagai berikut :
a.
Persiapan
Tujuan persiapan ini adalah :
1)
Menjelaskan kepada siswatentang tujuan
pelajaran dan masalah atau poko-pokok masalah, apakah yang harus dibahas dalam
pelajaran itu.
2)
Membangkitkan bahan apresiasi pada siswa untuk
membantu siswa memahami pelajaran yang akan disajikan.
b.
Penyajian
Pada tarap ini disajikan bahan yang berkenaan
dengan pokok-pokok masalah.
c.
Generalisasi
Pada saat ini unsur yang sama dan yang
berlaianan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai
pokok-pokok masalah ceramah
d.
Aplikasi penggunaan
Sekarang pada langah ini, dimana kesimpulan
atau konklusi yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata
pelaksanaan itu.
Manfaat yang dapat diperoleh dengan
mempergunakan metode cermah yaitu, sebagai berikut :
a.
Suasana kelas berjalan dengan tenang karena
murid melakukan aktifitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekali
gus
b.
Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu
yang lama, dengan waktu yang singkat murid dapat pelajaran sekaligus
c.
Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat,
karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak
d.
Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan
Disamping
memiliki kelebihan metode ceramah juga memiliki kelemahan diantaranya :
a.
Interaksi cenderung bersifat teacher
centered
b.
Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti
sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah
c.
Pada siswa berbentuk konsep-konsep yang lain
dari apa yang dimaksud guru
d.
Sering sukar ditangkap maksudnya, bila ceramah
berisi istilah-istilah yang tidak/kurang dimengerti siswa sehingga mengarah
kepada verbilisme dan lain-lain.
4.
Metode Eskperimen
Pelaksanaan metode demontrasi sering kali
diikuti dengan metode eksperimen, yaitu percobaan tentang sesuatu. Dalam hal
ini siswa melakukan percobaan dan bekerja sendiri-sendiri. Pelaksanaan
eksperimen lebih memperjelas hasil belajar. Perbedaan demontrasi dan eksperimen
ternyata hanya pada pelaksanaanya saja.
Menurut Rusyan ( Maulidia, 2011) metode
eksperimen memiliki kelebihan da kelemahan/kekurangan antaralain sebagai
berikut :
Kelebihan dari
eksperimen diantaranya :
a.
Melatih disiplin dari siswa melalui eksperimen
yang dilakukannya teruma kaitanya dengan keterlibatan, ketelitian, ketekunan,
dalam melakukan eksperimen.
b.
Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan
dalam ingatan siswa melalui eksperimen yang dilakukannya sendiri secara
langsung.
c.
Mengembangkan sikap terbuka bagi siswa.
d.
Melibatkan aktifitas dan kreatifitas siswa
secara langsung dalam pengajaran.
Adapun kelemahan metode eksperimen antara lain
:
a.
Metode ini memakan waktu yang banayak
b.
Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan
teknologi
c.
Metode ini memerlkan alat dan fasilitas yang
lengkap.
Langgkah- langkah metode eksperimen :
a.
Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa
yang harus dilakukan dalam eksperimen
b.
Membicarakan dengan siswa tentang langkah yang
ditempuh, materi pembelajaran yang perlukan, variabel perlu diamati dan hal
yang perlu dicatat
c.
Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu
siswa selama eksperimen
d.
Menetapkan apa follow up eksperimen.
5.
Metode Sosiodrama
Metode Sosiodrama dan role playing dapat
dikatakan sama artinya, dan dalam pemakaiannya sering dan dalam pemakaian
disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam
hubungannya dengan masalah sosial.
Langkah-langkah
metode sosiodrama adalah :
a.
Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang
menarik perhatian siswa untuk dibahas
b.
Ceritakan kepada kelas (siswa) mengenai isi
dari masalah-masalah dalam konteks cerita tersebut
c.
Tetapkan siswa yang dapat atau yang bersedia
untuk memaikan peranannya di depan kelas
d.
Jelaskan kepada pendengar mengenai peranan
mereka pada waktu sosiodrama sedang berlangsung
e.
Beri kesempatan kepaa para pelaku untuk
berunding dalam beberapa menit sebelum
mereka memainkan peranannya
f.
Akhiri sosiodrama pada waktu situasi
pembicaraan mencapai ketegangan
g.
Akhiri sosiodrama dengan diskusi kelas untuk
bersama-sama memecahkan masalah persoalan yang ada pada sosiodrama ter-sebut
h.
Jangan lupa menilai hasil sosiodrama tersebut
sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.
Metode sosiodrama memiliki kelebihan dan
kelemahan diantaranya adalah :
a.
Kelebihan Metode Sosiodrama
1)
Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami,
dan me-ngingat isi bahan yang akan
didramakan. Sebagai pemain harus memahami, menghayati, isi cerita secara
keseluruhan, terutama untuk materi yang diperankannya. Dengan demikian, daya
ingatan siswa harus tajam dan tahan lama
2)
Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan
berkreatif. Pada waktu main drama para pemain dituntut untuk mengemukakan
pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia
3)
Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk
sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah.
4)
Kerja sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan
dibina dengan sebaik-baiknya
5)
Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan
membagi tanggung jawab dengan sesama
6)
Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa
yang baik agar mudah dipahami orang lain.
b.
Kelemahan Metode Sosiodrama
1)
Sebagian Besar anak yang tidak ikut bermain
drama mereka menjadi kurang kreatif
2)
Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan
dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksnaan pertunjukan
3)
Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat
bermain sempit menjadi kurang bebas
4)
Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain
dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan , dan sebagai-nya.
6.
Metode Resitasi
Pengertian metode rsitasi adalah suatu metode
mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.
a.
Kelebihan Metode Resitasi sebagai berikut :
1)
Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil
belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama
2)
Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan
dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri
b.
Kelemahan Metode Resitasi sebagai Berikut :
1)
Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana
anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temanya tanpa mau bersusah payah
mengerjakan sendiri
2)
Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain
tanpa pengawasan
3)
Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan
individual
7.
Metode Problem Solving
Metode Problem Solving (metode pemecahan
masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu
metode berfikir, sebab dalam Problem Solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik
kesimpulan.
a.
Langkah-langkah metode Problem Solving sebagai
berikut :
1)
Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan
2)
Mencari data atau keterangan yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah tersebut
3)
Menetapkan jawaban sementara dari masalah
tersebut
4)
Menguji kebebenaran jawaban sementara tersebut
5)
Menarik kesimpulan
b.
Kelebihan Metode Problem Solving sebagai
berikut :
1)
Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah
menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja
2)
Poses belajar mengajar melalui pemecahan masalah
dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
3)
Metode ini merangsang pengembangan kemampuan
berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh
e.
Kelemahan metode Problem Solving sebagai
berikut :
1)
Menentukan suatu masalah yang tingkat
ksulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya
serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan
kemampuan dan keterampila guru.
2)
Proses belajar mengajar dengan menggunakan
metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaka
mengambil waktu pelajaran lain
3)
Menguah kebiasaan siswa belajar dengan
menggunakan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak
berfikir memecahkan masalah sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memelukan
berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
8.
Metode Latihan Keterampilan
Yang dmaksud metode latihan keterampilan adalah
suatu metode mengajar dimana siswa diajak ketempat latihan keterampilan untuk
melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk
apa dibuat, apa manfaatnya, dan sebagai-nya.
a.
Kelebiha metode Latihan Keterampilan sebagai
berikut :
1)
Siswa memperoleh kecakapan motoris, seperti
menulis, me-lafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat
2)
Siswa dapat memperolh kecakapan mental, seperti
dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembeagian, tanda-tanda/ simbol dan
sbagainya
3)
Dapat membentuk kebiasaan dan menambah
ketepatan kecepatan pelaksanaan
b.
Kekurangan metode Latihan Keterampilan sebagai
berikut :
1)
Menghambat bakat dan inisiatif anak didik
karena anak didik lebih banyak dibawah kepada penyesuaian dan diarahkan jauh
dari perngertian
2)
Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada
lingkungan
3)
Latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang
terkadang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan
4)
Dapat menimbulkan verbalisme.
9.
Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah cara penyajian
pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada
siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Metode tanya jawab memiliki beberapa kelihan
dan kelemahan sebagai berikut :
a.
Kelebihan Metode Tanya Jawab sebagai berikut :
1)
Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan
perhatian siswa, sekalipun itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar
dan hilang mengantuknya
2)
Merangsang siswa untuk melatih dan
mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan
3)
Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa
dalam menjawab dan mengemukakan pendapat
b.
Kekurangan Metode Tanya Jawab sebagai berikut :
1)
Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang
dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak
tegang, melainkan akrab
2)
Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai
dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami siswa
3)
Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila
siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang
4)
Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin
cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
C.
Dampak yang ditimbulkan dengan metode mengajar
Untuk
melakukan perubahan dalam proses pendidikan, maka dibutuhkan metode yang sesuai
dengan tingkat kemampuan anak didik. Hal ini penting sebab ada pengaruh metode
pembelajaran terhadap prestasi belajar anak didik. Pengaruh metode pembelajaran
terhadap prestasi belajar dapat dilihat secara berkesinambungan sebab
pendidikan adalah proses.
Tidak
heran jika di dalam proses pendidikan dan pembelajaran, model dan metode harus
dikuasai oleh guru. Semakin menguasai model dan metode mengajar, semakin jelas
pengaruh pembelajaran terhadap prestasi belajar anak didik. Tetapi kita harus
pula memperhatikan kondisi anak didik.
Guru
harus mampu untuk memilih dan memilah model dan metode yang sesuai dengan
kondisi anak didiknya. Pengaruh model dan metode pembelajaran terhadap prestasi
belajar siswa menunjukkan keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.
Model
dan metode yang tepat akan menyebabkan anak didik merasa nyaman dan
berkonsentrasi pada saat proses belajar. Mereka merasa ada kesinergisan antara
proses di luar dan di dalam dirinya. Hal ini menyebabkan anak didik lebih
konsen mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kata
“Metodeologi” berasal dari bahasa yunani methodos yang berarti
cara, dan logos yang berarti ilmu. Dengan demikian metodologi dapat
dirtikan suatu disiplin ilmu yang berhubungan dengan metode, peraturan, atau kaedah
yang diikuti dalam ilmu pengetahuan. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia
(Depdiknas, 2002 :741), berarti ilmu tentang metode, uraian tentang metode.
Metodologi Pembelajaran
adalah ilmu yang membahas tentang cara-cara yang digunakan untuk melaksanakan
suatu proses interaksi antara pelajar dan pengajar agar tujuan yang telah
ditentukan dalam pendidikandapat tercapai. Dengan cara membimbing, melatih,
memberi contoh, serta mengatur dan memfasilitasi berbagai hal kepada peserta
didik agar biasa belajar.
Macam
metode pembelajaran diantaranya metode diskusi, demontrasi, ceramah,
eksperimen, sosiodrama, resitasi, problem solving, latiha keterampilan, tanya
jawab dan selain metode yang disebutkan masih banyak lagi aneka ragam metode
pembelajaran. Dari beberapa metode tersebut dapat di variasikan atau
dikombinasikan dalam melakukan praktik mengajar. Misalnya diskusi,tanya jawab
dan tugas. Begitujuga dengan metode lainnya.