MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN
“TRANSPIRASI DAN EVAPORASI”
Dipersentasikan dalam diskusi mata kuliah fisiologi tumbuhan
Semester 5 lokal A
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3
METHA AFRICAHYUNI 09.1799.15
HIRNA JULITA 09.1791.15
VIVIN YULITA 09.1793.15
MAIZA HARDI 09.1786.15
DOSEN PENGAMPU :
RIZKY PARAMITA MUKHTI, M.Si
JURUSAN TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
TRANSPIRASI DAN EVAPORASI
A.
Transpirasi
Transpirasi
dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman
melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata.[1]
Ada dua tipe transpirasi, yaitu transpirasi
kutikula dan transpirasi stomata. Transpirasi kutikula adalah pengeluaran uap
air yang terjadi secara langsung melalui kutikula epidermis, sedangkan
transpirasi stomata adalah pengeluaran uap air yang berlangsung melalui
stomata.[2]
Stomata
merupakan celah yang dibatasi oleh dua sel penganja. Sel penyangga mempunyai penebalan
dinding khusus dan mengandung klorofil. Adanya klorofil pada sel penyangga
mengakibatkan sel penyangga dapat melangsungkan proses fotosistesis.
Fotosistesis akan menghasilkan glukosa dan mengurangi mengurangi konsentrasi CO2.
Glukosa larut dalam cairan sel penyangga sehingga menjadi pekat.
Perbedaan konsentrasi ini menyebabkan air dari jaringan sekitar sel penyangga
akan masuk kedalam sel penyangga. Hal ini mengakibatkan tekanan turgor sel
penyangga naik, sel penyangga melengkung dan stomata membuka.[3]
Proses
menutupnya stomata akan terjadi pada saat sel penyangga kehilangan air sehingga
turgor sel penyangga menurun dan stomata menutup. Pada dasarnya membuka dan
menutupnya stomata bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kehilangan air
melalui proses transpirasi dengan pembentukan gula melalui fotosistesis.[4]
Hal
penting dalam proses transpirasi transpirasi adalah difusi uap air dari udara
yang lembab didalam daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun
menyebabkan tertariknya air dari berkas pembuluh ke akar hingga pucuk.[5]
Transpirasi
dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang mempengaruhi
transpirasi adalah jumlah stomata persatuan luas epidermis, letak stomata, dan
jumlah trikoma pada permukaan epidermis. Faktor luar yang mempengaruhi
transpirasi adalah sinar matahari, suhu kelembapan udara, kecepatan angin, dan
konsentrasi CO2. [6]
Sinar
matahari merangsang sel penjaga menyerap air sehingga sehingga stomata membuka
pada pagi hari. Pengamatan mikroskopis terhadap permukaan daun menunjukkan
bahwa cahaya matahari mempengaruhi pembukaan stomata. Pada saat redup atau tidaknya cahaya, umumnya
stomata menutup. Ketika intensitas cahaya meningkat, stomata membuka hingga
mencapai nilai maksimum. Konsentrasi CO2 yang rendah didalam daun
juga menyebabkan stomata membuka.[7]
Stomata
pada sebagian besar tumbuhan umumnya membuka pada siang hari dan menutup pada
malam hari. Pada tumbuhan xerofit, misalnya kaktus, stomata membuka pada malam
hari dan stomata menutup pada siang hari. Menutupnya stomata kaktus pada siang
hari merupakan adabtasi untuk mengurangi proses penguapan. Adaptasi lainnya
yang terdapat pada tumbuhan xerofit untuk mengurangi proses transpirasi adalah
dengan memiliki stomata yang tersembunyi dalam daun dan ditutupi oleh trikoma.[8]
Pengukuran
transpirasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Contoh pengukuran
transpirasi adalah percobaan dengan kertas kobalt klorida. Percobaan ini
bertujuan untuk menghitung uap air yang hilang keudara dengan cara melihat uap
air yang diserap oleh kertas kobalt klorida. Kertas kobalt klorida yang
ditempelkan pada daun dan ditutup kaca objek awalnya bewarna biru cerah. Kertas
kobalt klorida akan berubah menjadi biru pucat. Warna ini lama kelamaan akan
berubah lagi menjadi menrah dan dijadikan ukuran kehilangan air (transpirasi)
dari daun yang menerima perlakuan. Kelemahan dari percobaan ini adalah stomata
pada permukaan bawah daun cepat menutup setelah ada perlakuan, sehingga
hasilnya kurang akurat.[9]
Selain
mengeluarkan air dalam bentuk uap tumbuhan juga mengeluarkan air dalam bentuk
tetesan air yang prosesnya disebut gutasi, dan melalui alat yang disebut
hidotoda, yaitu lubang yang sering kita jumpai pada spesies tumbuhan tertentu.
Sehubungan dengan transpirasi, organ tumbuhan yang paling utama dalam
melaksanakan proses ini adalah daun. Karena pada daunlah kita menjumpai stomata
paling banyak. Transpirasi penting bagi tumbuhan, karena berperan penting dalam
membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam-garam miniral.[10]
B.
Evaporasi
Evaporasi
adalah penguapan air dari permukaan air, tanah, dan bentuk permukaan bukan
vegetasi lainnya yang terjadi karena
proses fisika. Dua unsur utama untuk berlangsungnnya evaporasi adalah energi
(radiasi) matahari dan ketersediaan air.[11]
Faktor
meteorologi yang memengaruhi evaporasi adalah radiasi matahari, suhu udara,
kelembaban udara dan angin. Tempat-tempat dengan radiasi matahari tinggi
mengakibatkan evaporasi tinggi karena evaporasi memerlukan energi. Umumnya
energi matahari tinggi diikuti suhu udara tinggi dan kelembaban udara rendah.
Kedua hal ini dapat memacu terjadinya evaporasi. Angin yang kencang membuat
kelembaban udara rendah, hal inipun memacu evaporasi. Laju evaporasi sangat
sangat tergantung pada masuknya energi yang diterima. Semakin besar jumlah
energi yang diterima, maka akan semakin banyak molekul air yang diuapkan.
Sumber energi utama untuk evaporasi adalah radiasi matahari. Oleh sebab itu,
laju evaporasi yang tinggi tercapai pada waktu sekitar tengah air. Selain
masukan energi, laju evaporasi juga dipengaruhi oleh kelembaban udara di
atasnya. Laju matahari akan semakin terpacu jika udara diatasnya kering
(kelembaban rendah), sebaliknya akan terhambat jika kelembaban udaranya tinggi.
Evaporasi sangat bergantung kepada karakteristik lokasi sehigga faktor-faktor
meteorologi yang berperan dalam proses evaporasi dapat berbeda dari tempat ke
tempat lainnya.[12]
Faktor-faktor
utama yang mempengaruhi terhadap evaporasi adalah ;
1.
Factor
factor meteorologi
a.
Radiasi
matahari
b.
Temperatur
udara dan permukaan
c.
Kelembaban
d.
Angin
e.
Tekanan
barometer
2.
Faktor-faktor
geografi
a.
Kualitas
air (warna, silinitas, dll)
b.
Jeluk
tubuh air
c.
Ukuran
dan bentuk permukaan
3.
Faktor-faktor
lainnya
a.
Kandungan
lengas tanah
b.
Karakteristik
kapiler tanah
c.
Jeluk
muka air tanah
d.
Warna
tanah
e.
Tipe,
kerapatan dan tingginya vegetasi
f.
Ketersedian
air (hujan, irigasi, dll)[13]
C.
Perbedaan
transpirasi dan evaporasi
Ada beberapa perbedaan antara transpisari dan evaporasi yaitu
sebagai berikut;[14]
DAFTAR PUSTAKA
Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-dasar fisiologi tumbuhan.
Jakarta. Rajawali Pers.
Furqonita, Deswaty, dan M. Biomed. 2007. BIOLOGI 2. Bandung.
Yudistira
Andoro, 2016. Transpirasi dan evaporasi. (http://www.faperta.ugm.ac.id/buper/download/kuliah/pertemuan%205%20(TRANSPIRASI).pdf,
diakses tanggal 24 september 2017)
Imalia, 2012. Evaporasi. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/44546/4/chapter%20II.pdf,
diakses tanggal 24 september 2017)
Suyitno, 2009. Proses transpirasi pada tumbuhan.( http://www.untag-smd.ac.id/files/Proses_Transpirasi_Pada_Tanaman_9_b.pdf,
diakses tanggal 24 september 2017)
[1] Benjamin Lakitan, dasar-dasar fisiologi
tumbuhan (Jakarta: rajawali pers, 2004), hal; 53
[2] Deswaty
Furqonita dan M. Biomed, biologi 2, (Yudistira, 2007), hal; 190
[3]
Ibid,
[4]
Ibid, hal 191
[5]
Ibid,
[6]
Ibid,
[7]
Ibid,
[8]
Ibid,
[9]
Ibid, hal. 192
[10] Suyitno,
“proses transpirasi pada tumbuhan”, diakses dari http://www.untag-smd.ac.id/files/Proses_Transpirasi_Pada_Tanaman_9_b.pdf,
pada tanggal 24 september 2017 pukul 21.02
[11] Imalia,
“evaporasi”, diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/44546/4/chapter%20II.pdf,
pada tanggal 24 september 2017 pukul 20.32
[12]
Ibid,
[13]
Ibid,
[14] Andoro,
“transpirasi dan evaporasi”, diakses dari http://www.faperta.ugm.ac.id/buper/download/kuliah/pertemuan%205%20(TRANSPIRASI).pdf,
pada tanggal 24 september 2017 pukul 19.54
Tidak ada komentar:
Posting Komentar