Sabtu, 14 Oktober 2017

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN
“TRANSPIRASI DAN EVAPORASI”
Dipersentasikan dalam diskusi mata kuliah fisiologi tumbuhan

Semester 5 lokal A
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3
METHA AFRICAHYUNI              09.1799.15
HIRNA JULITA                               09.1791.15
VIVIN YULITA                               09.1793.15
MAIZA HARDI                                09.1786.15
DOSEN PENGAMPU :
RIZKY PARAMITA MUKHTI, M.Si

JURUSAN TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
TRANSPIRASI DAN EVAPORASI
A.      Transpirasi
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata.[1]
 Ada dua tipe transpirasi, yaitu transpirasi kutikula dan transpirasi stomata. Transpirasi kutikula adalah pengeluaran uap air yang terjadi secara langsung melalui kutikula epidermis, sedangkan transpirasi stomata adalah pengeluaran uap air yang berlangsung melalui stomata.[2]
Stomata merupakan celah yang dibatasi oleh dua sel penganja. Sel penyangga mempunyai penebalan dinding khusus dan mengandung klorofil. Adanya klorofil pada sel penyangga mengakibatkan sel penyangga dapat melangsungkan proses fotosistesis. Fotosistesis akan menghasilkan glukosa dan mengurangi mengurangi konsentrasi CO2. Glukosa larut dalam cairan sel penyangga sehingga menjadi pekat. Perbedaan konsentrasi ini menyebabkan air dari jaringan sekitar sel penyangga akan masuk kedalam sel penyangga. Hal ini mengakibatkan tekanan turgor sel penyangga naik, sel penyangga melengkung dan stomata membuka.[3]
Proses menutupnya stomata akan terjadi pada saat sel penyangga kehilangan air sehingga turgor sel penyangga menurun dan stomata menutup. Pada dasarnya membuka dan menutupnya stomata bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kehilangan air melalui proses transpirasi dengan pembentukan gula melalui fotosistesis.[4]
Hal penting dalam proses transpirasi transpirasi adalah difusi uap air dari udara yang lembab didalam daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun menyebabkan tertariknya air dari berkas pembuluh ke akar hingga pucuk.[5]
Transpirasi dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang mempengaruhi transpirasi adalah jumlah stomata persatuan luas epidermis, letak stomata, dan jumlah trikoma pada permukaan epidermis. Faktor luar yang mempengaruhi transpirasi adalah sinar matahari, suhu kelembapan udara, kecepatan angin, dan konsentrasi CO2. [6]
Sinar matahari merangsang sel penjaga menyerap air sehingga sehingga stomata membuka pada pagi hari. Pengamatan mikroskopis terhadap permukaan daun menunjukkan bahwa cahaya matahari mempengaruhi pembukaan stomata.  Pada saat redup atau tidaknya cahaya, umumnya stomata menutup. Ketika intensitas cahaya meningkat, stomata membuka hingga mencapai nilai maksimum. Konsentrasi CO2 yang rendah didalam daun juga menyebabkan stomata membuka.[7]
Stomata pada sebagian besar tumbuhan umumnya membuka pada siang hari dan menutup pada malam hari. Pada tumbuhan xerofit, misalnya kaktus, stomata membuka pada malam hari dan stomata menutup pada siang hari. Menutupnya stomata kaktus pada siang hari merupakan adabtasi untuk mengurangi proses penguapan. Adaptasi lainnya yang terdapat pada tumbuhan xerofit untuk mengurangi proses transpirasi adalah dengan memiliki stomata yang tersembunyi dalam daun dan ditutupi oleh trikoma.[8]
Pengukuran transpirasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Contoh pengukuran transpirasi adalah percobaan dengan kertas kobalt klorida. Percobaan ini bertujuan untuk menghitung uap air yang hilang keudara dengan cara melihat uap air yang diserap oleh kertas kobalt klorida. Kertas kobalt klorida yang ditempelkan pada daun dan ditutup kaca objek awalnya bewarna biru cerah. Kertas kobalt klorida akan berubah menjadi biru pucat. Warna ini lama kelamaan akan berubah lagi menjadi menrah dan dijadikan ukuran kehilangan air (transpirasi) dari daun yang menerima perlakuan. Kelemahan dari percobaan ini adalah stomata pada permukaan bawah daun cepat menutup setelah ada perlakuan, sehingga hasilnya kurang akurat.[9]
Selain mengeluarkan air dalam bentuk uap tumbuhan juga mengeluarkan air dalam bentuk tetesan air yang prosesnya disebut gutasi, dan melalui alat yang disebut hidotoda, yaitu lubang yang sering kita jumpai pada spesies tumbuhan tertentu. Sehubungan dengan transpirasi, organ tumbuhan yang paling utama dalam melaksanakan proses ini adalah daun. Karena pada daunlah kita menjumpai stomata paling banyak. Transpirasi penting bagi tumbuhan, karena berperan penting dalam membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam-garam miniral.[10]

B.       Evaporasi
Evaporasi adalah penguapan air dari permukaan air, tanah, dan bentuk permukaan bukan vegetasi lainnya yang terjadi karena  proses fisika. Dua unsur utama untuk berlangsungnnya evaporasi adalah energi (radiasi) matahari dan ketersediaan air.[11]

Faktor meteorologi yang memengaruhi evaporasi adalah radiasi matahari, suhu udara, kelembaban udara dan angin. Tempat-tempat dengan radiasi matahari tinggi mengakibatkan evaporasi tinggi karena evaporasi memerlukan energi. Umumnya energi matahari tinggi diikuti suhu udara tinggi dan kelembaban udara rendah. Kedua hal ini dapat memacu terjadinya evaporasi. Angin yang kencang membuat kelembaban udara rendah, hal inipun memacu evaporasi. Laju evaporasi sangat sangat tergantung pada masuknya energi yang diterima. Semakin besar jumlah energi yang diterima, maka akan semakin banyak molekul air yang diuapkan. Sumber energi utama untuk evaporasi adalah radiasi matahari. Oleh sebab itu, laju evaporasi yang tinggi tercapai pada waktu sekitar tengah air. Selain masukan energi, laju evaporasi juga dipengaruhi oleh kelembaban udara di atasnya. Laju matahari akan semakin terpacu jika udara diatasnya kering (kelembaban rendah), sebaliknya akan terhambat jika kelembaban udaranya tinggi. Evaporasi sangat bergantung kepada karakteristik lokasi sehigga faktor-faktor meteorologi yang berperan dalam proses evaporasi dapat berbeda dari tempat ke tempat lainnya.[12]
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi terhadap evaporasi adalah ;
1.      Factor factor meteorologi
a.       Radiasi matahari
b.      Temperatur udara dan permukaan
c.       Kelembaban
d.      Angin
e.       Tekanan barometer
2.      Faktor-faktor geografi
a.       Kualitas air (warna, silinitas, dll)
b.      Jeluk tubuh air
c.       Ukuran dan bentuk permukaan
3.      Faktor-faktor lainnya
a.       Kandungan lengas tanah
b.      Karakteristik kapiler tanah
c.       Jeluk muka air tanah
d.      Warna tanah
e.       Tipe, kerapatan dan tingginya vegetasi
f.       Ketersedian air (hujan, irigasi, dll)[13]
C.       Perbedaan transpirasi dan evaporasi
Ada beberapa perbedaan antara transpisari dan evaporasi yaitu sebagai berikut;[14]




DAFTAR PUSTAKA
Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. Jakarta. Rajawali Pers.
Furqonita, Deswaty, dan M. Biomed. 2007. BIOLOGI 2. Bandung. Yudistira
Andoro, 2016. Transpirasi dan evaporasi. (http://www.faperta.ugm.ac.id/buper/download/kuliah/pertemuan%205%20(TRANSPIRASI).pdf, diakses tanggal 24 september 2017)
Imalia, 2012. Evaporasi. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/44546/4/chapter%20II.pdf, diakses tanggal 24 september 2017)
Suyitno, 2009. Proses transpirasi pada tumbuhan.( http://www.untag-smd.ac.id/files/Proses_Transpirasi_Pada_Tanaman_9_b.pdf, diakses tanggal 24 september 2017)



[1]  Benjamin Lakitan, dasar-dasar fisiologi tumbuhan (Jakarta: rajawali pers, 2004), hal; 53
[2] Deswaty Furqonita dan M. Biomed, biologi 2, (Yudistira, 2007), hal; 190
[3] Ibid,
[4] Ibid, hal 191
[5] Ibid,
[6] Ibid,
[7] Ibid,
[8] Ibid,
[9] Ibid, hal. 192
[10] Suyitno, “proses transpirasi pada tumbuhan”, diakses dari http://www.untag-smd.ac.id/files/Proses_Transpirasi_Pada_Tanaman_9_b.pdf, pada tanggal 24 september 2017 pukul 21.02
[11] Imalia, “evaporasi”, diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/44546/4/chapter%20II.pdf, pada tanggal 24 september 2017 pukul 20.32
[12] Ibid,
[13] Ibid,
[14] Andoro, “transpirasi dan evaporasi”, diakses dari http://www.faperta.ugm.ac.id/buper/download/kuliah/pertemuan%205%20(TRANSPIRASI).pdf, pada tanggal 24 september 2017 pukul 19.54

Tidak ada komentar:

Posting Komentar