MAKALAH ANOTOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA
“KLASIFIKASI BAHAN MAKANAN, SALURAN MAKANANA
DAN PENCERNAAN MAKANAN”
Makalah
dipresentasikan dalam diskusi mata kuliah anotomi fisiologi
tubuh manusia
semester 5 lokal a
OLEH : KELOMPOK 5
METHA AFRICAHYUNI 09.1799.15
FITRIA EKA LESTARI
09.1804.15
DOSEN PEMBIMBING :
RIZA JULIAN
PUTRA, M.Pd
JURUSAN TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Puji
syukur ke hadirat Alah SWT pencipta segala alam semesta beserta isinya. Karena
atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panutan dan ikutan terbaik
bagi umat yang membawa cahaya islam.
Makalah
ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas ANOTOMI FISIOLOGI TUBUH
MANUSIA
dengan judul “ klasifikasi bahan
makanan, saluran dan pencernaan makanan “.
Dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, kami berharap para
pembaca agar dapat memakluminya. Karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT,
dan kekurangan adalah milik kita. Oleh karena itu diharapkan bagi para
pembaca dan para pemerhati pendidikan dimohon untuk memberikan kritik dan
sarannya kepada kami demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Bunga Tanjung, 14 September 2017
Penulis
Kelompok 4
DAFTAR ISI
COVER
KATA
PENGHANTAR…………………………………………………...……....i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………..………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………….………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...….2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Klasifikasi bahan makanan……………………………………………......3
B.
Saluran dan proses pencernaan……………………………………………6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………………14
B.
Saran …………………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem
pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar
yang pencernaan. Fungsi sistem pencernaan adalah memperoleh zat-zat makanan
yang dibutuhkan bagi tubuh.
Saluran pencernaan umumnya mempunyai sifat struktural tertentu yang
terdiri atas 4 lapisan utama yaitu: lapisan mukosa, submukosa, lapisan otot,
dan
lapisan serosa.
1.
Lapisan
mukosa terdiri atas epitel pembatas, lamina propria yang terdiri
dari jaringan penyambung jarang yang kaya akan pembuluh darah kapiler dan limfe
dan sel-sel otot polos, kadang-kadang mengandung juga kelenjar-kelenjar dan
jaringan limfoid, serta muskularis mukosae.
2.
Submukosa
terdiri atas jaringan penyambung jarang dengan banyak pembuluh darah dan limfe,
pleksus saraf submukosa (juga dinamakan Meissner), dan kelenjar-kelenjar
dan/atau jaringan limfoid.
3.
Lapisan
otot tersusun atas :
a.
sel-sel
otot polos, berdasarkan susunannya dibedakan menjadi 2 sublapisan menurut arah
utama sel-sel otot yaitu sebelah dalam (dekat lumen), umumnya tersusun
melingkar (sirkuler), pada sublapisan luar, kebanyakan memanjang
(longitudinal).
b.
kumpulan
saraf yang disebut pleksus mienterik (atau Auerbach), yang terletak antara
2 sublapisan otot.
c.
pembuluh
darah dan limfe.
4.
Serosa
merupakan lapisan tipis yang terdiri atas jaringan penyambung
jarang, kaya akan pembuluh darah dan jaringan adiposa dan epitel gepeng
selapis (mesotel). Fungsi utama epitel mukosa saluran pencernaan adalah:
a.
Menyelenggarakan
sawar (pembatas), bersifat permeabel selektif antara isi saluran dan jaringan
tubuh.
b.
Mempermudah
transpor dan pencernaan makanan
c.
Meningkatkan
absorpsi hasil-hasil pencernaan (sari-sari makanan). Sel-sel pada lapisan ini
selain menghasilkan mukus juga berperan dalam pencernaan atau absorpsi makanan.
Nodulus limfatikus yang banyak terdapat pada lamina propria dan
lapisan submukosa sebagai sistem pertahanan tubuh atau pelindung dari
infeksi mikroorganisme dari invasi virus dan bakteri.
Mukosae dan lapisan otot untuk pergerakan lapisan mukosa
secara independen (otonom) dari pergerakan saluran pencernaan lain, sehingga
meningkatkan kontak dengan makanan. Kontraksi lapisan mukosa mendorong
(peristaltik) dan mencampur makanan (segmentasi) dalam saluran pencernaan.
Pleksus-pleksus saraf mengatur kontraksi muskuler ini, yang membentuk
gangglia parasimpatis. Banyaknya jala-jala serabut pre- dan postganglionik
sistem
saraf otonom dan beberapa serabut-serabut sensoris viseral dalam ganglia ini
memungkinkan komunikasi diantara mereka. Kenyataan bahwa saluran pencernaan menerima
banyak persyarafan dari sistem saraf otonom memberikan penjelasan anatomik akan
besarnya pengaruh gangguan emosi pada saluran pencernaan suatu fenomena yang
penting pada pengobatan psikosomatis.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah dalam pembahasan
kali ini yaitu sebagai berikut;
1.
Bagaimanakah mengklasifikasi bahan makanan?
2.
Seperti apakah saluran dan proses pencernaan
makanan?
C. Tujuan
Penulisan
Ada beberapa tujuan dalam penulisan kali ini
yaitu sebagai berikut;
1.
Mahasiswa mengetahui klasifikasi bahan makanan.
2.
Mahasiswa mengetahui saluran dn proses pencernaan
makanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Klasifikasi bahan makanan
Makanan
diperlukan untuk membina tubuh, menggantikan yang sudah aus dan bekerja sebagai
bahan bakar untuk menghasilkan panas dan energi.
1.
Protein
Protein ialah
satu-satunya kelompok makanan yang mengandung nitrogen.protein diambil dari
sember hewani dan nabati dan merupakan dasar inti plasma sel hidup. Protein
penting untuk pertumbuhan, perbaikan dan pembentukan baru.
Protein dapat
dibagi menurut jenisnya yaitu protein
hewani dan nabati, tetapi lebih tepanya diterangkan sebagai protein kelas A dan
protein kelas B. Protein dibangun atas kombinasi asam amino dan dalam proses
pencernaan setiap protein dipecahkan oleh enzim-enzim dalam berbagai asam amino
yaitu bentuk asalnya. Hanya dalam keadaan ini protein dapat digunakan oleh
jaringan tubuh.
2.
Hidrat karbon
Hidrat karbon
mengandung zat karbon dalam ikatan dengan hydrogen dan oksigen dalam
perbandingan yang ada dalam air (H20). Kelompok makanan ini
menyediakan panas dan energi kepada tubuh. Karbon bersama dengan oksigen
membentuk karbon dioksida dan menghasilkan energy. Hidrat karbon menghasilkan
4,1 kolori untuk setiap gram terpakai dalam jaringan. Seorang dewasa normal
memakan kira-kira 300 gram zat hidrat karbon dalam bentuk gula dan zat tepung.
3.
Gula
Gula, kecuali
laktosa atau susu gula, semua gula diambil dari alam tumbuh-tumbuhan;
Sakarosa, gula tebu,
gula ubi-ubian.
Dekstrosa/glukosa, gula
buah-buahan, madu.
Maltosa ialah
disakarida yang terbentuk karena hidrolisis zat tepung.
4.
Zat tepung
Zat tepung
diambil dari tanaman hijau dan kemudian disimpan dalam batang, akar, dan
biji-bijinya.
Bulir-bulir
(sereal),
gandung, jagung dan terigu, beras dan sagu.
Akar ubi-ubian, khususnya
kentang masak, mengadung banyak zat tepung.
Selulosa ialah contoh
jenis zat tepung yang dijumpai dalam batang dan tangkai tanaman.
Glikogen ialah zat
tepung hewani yang terdapat dalam otot dan hati.
Monosakarida atau sakarida
tunggal, misalnya fruktusa, galaktosa.
Disakarida atau sakarida
rangkap dua, misalnya fruktosa, maltose, laktosa.
Polisakarida ialah hidrat
karbon seperti zat tepung dan selulosa.
Semua hidrat
karbon yang telah dicerna diubah menjadi kelompok sakarida tunggal, yang
merupakan satu-satunya kelompok yang dapat digunakan jaringan tubuh.
5.
Glikogen
Glikogen ialah
hasil perubahan larutan sakarida tunggal dalam tubuh yang menjadi zat tepung
hewani dan merupakan bentuk hidrat. Karbonyang dapat disimpan dalam hati atau
otot sampai saat diperlukan. Dalam keadaan itu glikogen hati dapat diubah
kembali menjadi monosakarida biasa.
6.
Lemak
Lemak diambil
dari sumber hewani dan nabati. Lemak terdiri atas karbon, hydrogen dan oksigen
dan disimpan sebagai zat majemuk asam lemak dan gliserin. Contoh lemak hewani
ialah lemak daging dan hasil perternakan, seperti susu, mentega, keju, dan
kuning telur. Lemak hewani merupakan bagian penting dalam makanan kita karena
mengandung vitamin A dan D. dari lemak nabati yang paling dikenal adalah minyak
kelapa dan minyak dari kacang-kacangan.
7.
Air
Air membentuk
dua pertiga berat tubuh. Air sangat penting bagi kesehatan dan kekurangan air
lebih cepat menjadi parah dari pada kekurangan bahan makanan lain. Merupakan
bagian yang besar dari jaringan, yang melarutkan berbagai zat dengan demikian
membantu perubahan kimiawi didalam alat pencernaan. Mempertahankan konsentrasi
normal garam dalam jaringan dan dengan demikian mengatur berbagai proses di
dalam tubuh dan memungkinkan terjadinya
proses osmosis. Air masuk dalam bentuk makanan cair atau minuman. Sebagian
besar makanan padat juga terdiri atas air, khusunya buah-buahan dan
sayur-sayuran yang mengandung lebih dari 85% air dan semangka bahkan mengandung
95% atau lebih. Sejumlah air dalam tubuh juga diperoleh dari hasil oksidasi
makanan.
8.
Garam
Terdapat
berbagai macam garam ditubuh yang juga merupakanisi mineral kebanyakan makanan.
Kalsium (zat kapur) disediakan susu, keju, kuning telur, dan banyak sayuran,
khususnya kol dan wortel. Ini diperlukan semua jaringan dibawa oleh darah dan
penggunaannya diatur oleh sekresi paratiroid, dan khususnya diperlukan untuk
pembentukan tulang, gigi dan untuk pembekuan darah. Zat besi terdapat terdapat
dalam daging, telur, keju, roti dan sayuran hijau. Zat besi diperlukan untuk
membentuk hemoglobin dan dalam ikatan dengan oksigen didistribusikan dalm
tubuh. Natrium klorida (zat kapur) terdapat didalam sebagian besar madakanan
dan dari garam dapur. Garam dapur merupakan garam yang sangat banyak dijumpai
dalam cairan jaringan ekstraseluler. Kalium terdapat didalam hamper semua
makanan, khususnya bahan yang mengandung protein. Ini merupakan garam yang sangat
banyak dijummpai didalam jaringan ekstraseluler. Fasfor terdapat didalam setiap
sel tubuh . penting untuk produksi energy otot dan energy saraf dan untuk
membuat susunan yang tepat bagi jaringan keras, seperti tulang dan gigi. Fasfor
disediakan oleh susu, kuning telur, telur ikan dan sayuran hijau. Yodium
terdapat dalam bahan hasil laut dan dalam makanan yang tumbuh dekat laut.
Yodium dalam tubuh mengatur keseimbangan proses metabolism yang dirangsang
sekresi kelenjar tiroid.
9.
Vitamin
Vitamin adalah unsur
yang penting untuk hidup, kesehatan, dan pertumbuhan. Diperlukan untuk
kesehatan metabolism tubuh. Vitamin-vitamin ini dikualifikasikan menurut daya
larutnya, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam
air.
B.
Saluran pencernaan makanan
Saluran
pencernaan dimulai dari rongga mulut, faring, esofagus, lambung (gaster), usus
halus (terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum), usus besar (yang terdiri
atas caecum, colon ascenden, colon transversum, colon descendens, colon
sigmoid), rectum, hingga anus. Pada orang dewasa, panjang saluran pencernaan
dari mulut hingga anus sekitar 9 meter.
gambar 1. Saluran pencernaan
1.
Mulut
Mulut Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan
air. Mulut merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap dan jalan masuk
untuk system pencernaan yang berakhir di anus. Bagian dalam dari mulut dilapisi
oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di
permukaan lidah. Pengecapan sederhana terdiri dari manis, 8 asam, asin dan
pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung, terdiri dari
berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di
kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang
lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian
dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis.
gambar 2. Rongga mulut
2.
Tenggorokan
(Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Didalam
lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini
terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang
rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang keatas bagian
depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama
koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang
yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian superior yaitu bagian
yang sama tinggi dengan hidung, bagian media yaitu bagian yang sama tinggi
dengan mulut dan bagian inferior yaitu bagian yang sama tinggi dengan laring.
Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media 9 disebut
orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah. Bagian inferior
disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.
gambar 3. Faring
3.
Kerongkongan
(Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang
dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan
berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Esofagus
bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi,
esofagus dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian superior (sebagian besar
adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus), serta
bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
gambar 4. Esofagus
4.
Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar, yang terdiri dari tiga
bagian yaitu kardia, fundus dan antrium. Lambung berfungsi sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting yaitu
lendir, asam klorida (HCL), dan prekusor pepsin (enzim yang memecahkan
protein). Lendir melindungi sel – sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung
dan asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
gambar 5. lambung
5.
Usus
halus (usus kecil)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh
darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding
usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan
sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus
terdiri dari lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar, lapisan
otot memanjang dan lapisan serosa. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu
usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan
(ileum).
gambar 6. Usus halus
6.
Usus
Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar
terdiri dari kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens (kiri),
kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum). Banyaknya bakteri yang terdapat di
dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan 12 membantu penyerapan
zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat
penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada
bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa
menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
gambar 7. Usus besar
7.
Rektum
dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk
buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material
di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika
defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses
akan terjadi. Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini,
tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian
otot yang penting untuk menunda BAB.
gambar 8. Rectum
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit)
dan sebagian 13 lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar) yang
merupakan fungsi utama anus.
gambar 9. Anus
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makanan
diperlukan untuk membina tubuh, menggantikan yang sudah aus dan bekerja sebagai
bahan bakar untuk menghasilkan panas dan energi. Klasifikasi bahan makanan meliputi protein, hidrat karbon, gula, zat
tepung, glikogen, lemak, air, garam, dan vitamin.
Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, faring, esofagus,
lambung (gaster), usus halus (terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum), usus
besar (yang terdiri atas caecum, colon ascenden, colon transversum, colon
descendens, colon sigmoid), rectum, hingga anus. Pada orang dewasa, panjang
saluran pencernaan dari mulut hingga anus sekitar 9 meter.
B.
SARAN
Mungkin inilah yang
diwacanakan pada penulisan kali ini, meskipun penulisan ini jauh dari kata
sempurna, minimal kita bisa mengimplementasikan tulisan ini. Mungkin masih
banyak kesalahan dari penulisan makalah ini, karena saya adalah manusia yang
tempatnya salah dan dosa: dalam hadits “al insanu minal khotto’ wannisa’, dan
kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan
yang lebih baik dari masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
P. Evelyn, C. 2006. Anotomi dan
fisiologi untuk paramedik. Jakarta : Gramedia Pustaka
Umum
Kusnadi, Dkk. Sistem
pencernaan.pdf. (diakses tanggal 20
september 2017).
Hamadi, Dkk. Bahan kuliah
sistem pencernaan.pdf.(diakses pada tanggal 20
september 2017)